SANDIWARA
RADIO
(Hal ihwal perihal
“Sirkuit Sketsa” dan "Sebutir Prosa dalam Permen" akan dimuat kemudian)
THE HUNTER OF KOS-KOSAN
Para tokoh:
1.
Rarara (mahasiswi manis yang mencari
tempat kos).
2.
Bambambang (mahasiswa yang juga tengah
mencari tempat untuk kos).
3.
Jokojok (teman Bambambang dalam mencari
kos).
4.
Pak Ketipak (pemilik tempat kos).
5.
Ny. Ketipak (tentu saja bini Pak
Ketipak).
6.
Pak Andrewew (pemilik tempat kos juga,
orangnya streng, tidak menikah alias perjaka tua, kutu buku, pernah kuliah
namun tidak pernah tamat).
Adegan
Pertama
Bambambang dan Jokojok
tengah istirahat di suatu tempat setelah capai berputar-putra guna mencari
kos-kosan. Tetapi belum mendapat juga,
belum ada yang cocok harga. Mereka
berdua membincangkan tentang tempat kos yang mereka ingini serta
pengalaman-pengalaman menawar tempat kos yang tak cocok-cocok. Diperbincangkan pula tentang pengorbanan
orang tua mereka dalam memenuhi biaya kuliah.
Kebanggaan sebagai mahasiswa.
Cita-cita dan harapan mereka.
Adegan ke Dua
Tengah
astiknya Bambambang dan Jokojok berbincang, lewatlah Rarara. Rarara tampak kebingungan sebab belum juga
mendapat tempat kos. Bambambang tanggap terhadap kondisi-situasi kebingungan
Rarara, lantas memberanikan diri menyapanya. Jokojok pun ikut-ikutan. Mereka saling berkenalan. Saling berterus-terang tentang tujuan. Bambambang dan Jokojok saling berebut
menawarkan diri untuk menolong Rarara.
Mereka berdua memang tertarik kepada Rarara. Akhirnya mereka bertiga sepakat untuk mencari
kos bareng-bareng.
Adegan Ke Tiga
Pak
Ketipak dan Nyonya tengah membincangkan kehidupan mereka yang pas-pasan
di teras rumah. Juga membincangkan aneka
perilaku anak kos. Kemudian Nyonya
Ketipak menyinggung masa lalu ketika suaminya kos di rumah orang tua Nyonya
Ketipak. Saat-saat dimana secara
diam-diam dan pelan-pelan mereka saling jatuh cinta.
Adegan Ke Empat
Bambambang,
Jokojok dan Rarara kulo nuwun di rumah Pak Ketipak. Mereka mengutarakan niat untuk mencari tempat
kos. Kebetulan masih ada 2 kamar kosong,
namun hanya untuk 2 orang saja. Satu
kamar untuk kos putri terletak di rumah induk, satunya lagi untuk kos putra
terletak di paviliun.
Berarti
terjadi “perebutan” antara Bambambang dan Jokojok. Mereka saling ngotot agar bisa kos di
situ. Keadaan seperti itu terjadi karena
mereka ingin bisa dekat dengan Rarara.
Mereka pun bertengkar.
Akhirnya
Pak Ketipak menengahi dengan meminta pengertian Bambambang dan Jokojok untuk
bersikap dewasa. Mereka diminta
berunding, dan keputusan ditunggu besok hari.
Bambambang dan Jokojok pun pamit seraya saling cemberut, namun kemudian
juga saling ucap manis kepada Rarara.
Rarara menyambut dengan genit terhadap kedua mahasiswa itu.
Adegan Ke Lima
Usai
pamitan, di tengah jalan Bambambang dan Jokojok bertengkar. Adu mulut, tarung argumentasi. Masing-masing mempertahankan keinginannya
untuk bisa kos di rumah Pak Ketipak.
Sehabis bertengkar ramai, pelan-pelan Jokojok pun mengalah. Namun di akhir pertengkaran itu Jokojok nyumpahin Bambambang dengan mengatakan:
“Kamu tidak bakalan bisa lulus !”
“Di tengah jalan kamu pasti kawin !”
“Tujuanmu bukan kuliah, tetapi cari
bini !”
“Kamu pasti bakal kena DO !”
Usai menyumpah-nyumpah
dengan sewot, Jokojok lantas ngeloyor pergi. Ia berniat akan mencari kos sendirian.
Adegan
Ke Enam (terakhir)
Jokojok kulonuwun di rumah Pak Andrewew. Pak Andrewew sedang membaca buku di
teras. Orangnya berperawakan angker dan
streng. Dengan takut-takut Jokojok
menginjakkan kaki di teras rumah setelah dipersilakan masuk. Jokojok ditanya dengan pertanyaan-pertanyaan
bernada sok intelektuil. Jokojok
menjawab secara pendek-pendek dengan nada gelagapan.
Jokojok mengutarakan
niatnya untuk kos. Meskipun berhadapan
dengan tuan rumah yang kelihatan streng, namun Jokojok menangkap situasi tempat
yang enak dan cocok untuk belajar. Ia
bertanya dengan nada memuji tentang penataan tempat dan ruang yang bergaya
aristokrat. Pak Andrewew pun menepuk
dada. Jokojok juga bertanya apakah
tempat ini sering dikoskan, Pak Andrewew membenarkan. Bahkan ditambah dengan cerita bahwa yang kos
di rumahnya adalah anak orang-orang top.
Ada anak Bupati, anak pengusaha, dll.
(Karena ada sesuatu
keperluan, Pak Andrewew masuk ke dalam)
Keinginan Jokojok makin
mantap untuk kos di sini. Dalam hatinya
ia membatin barangkali dirinya termasuk anak orang top juga. Jokojok merasa senang sekali. Dengan gumam, ia sempat nyukurin Bambambang yang tempat kosnya (di rumah Pak Ketipak) lebih
jelek dibanding yang Jokojok dapatkan ini.
Ia pun ber-horeeee!!, dan dengan penuh
“gr” merasa akan bisa menyelesaikan kuliah dengan cepat. Jubah dan toga sarjana terbayang dekat di
pelupuk mata. Setamat kuliah lantas
bekerja, menikahi gadis ayu, dan………
Tiba-tiba Pak Andrewew
muncul dari ruang dalam. Selanjutnya Pak
Andrewew memberitahu kepada Jokojok tentang sejumlah peraturan kos yang super
ketat, “aneh”, egois dan pelit. Pak
Andrewew mengutarakannya secara beruntun:
*Kalau batuk
tidak boleh keras-keras, sebab bisa mengagetkan burung piaraan.
*Tidak boleh
mendahului bangun pagi, sebab dikuatirkan udara bersih di rumah itu akan lebih
dulu dihirup oleh yang kos.
*Dalam menciduk
air untuk mandi, harus dihitung sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.
*Tidak boleh
pulang malam lebih dari pukul 22.00.
*Kalau terpaksa
pulang lebih dari pukul 22.00, tidak boleh tidur di rumah kawan. Tetapi harus
tidur di depan pintu gerbang sebagai sanksi
pelanggaran peraturan kos.
*Bayar kos harus
tepat waktu. Bila terlambat, didenda.
*Kalau ada teman
numpang menginap, tidak boleh lebih dari satu malam. Jika lebih, harus
dihitung kos satu bulan.
*Sekembali dari
pulang kampung, harus membawa bermacam oleh-oleh.
Mendengar itu semua,
Jokojok terlongong-longong dan hanya bisa berucap iya-iya saja. Kemudian
seusai Pak Andrewew mengucapkan segenap “peraturan kos” itu, ia bertanya kepada
Jokojok: “Bagaimana?!! Bersedia mematuhinya!?”
Dengan tergagap,
terbata dan terpana, tiba-tiba Jokojok menyahut dengan nada berkelit: “Aduh Pak……maaf Pak, gi..gi..gitar saya
tertinggal di angkota, Pak. Sa….saya mau
nyari dulu ya, Pak!!” (Padahal Jokojok hanya mau ngacir dengan perasaan
tragik-komedik).
______________________________________________________________________________
Cerita berikutnya dan
tinggal memindahkan ke blog ini antara lain:
*Kepadamu Anakku
Kan Kutegur Papamu.
*Sahabat Kami,
Ayah dan Ibu !!
*Bulan
Madu Cinta.
Komentar
Posting Komentar