(DI SUDUT FAKTA
adalah Rubrik Baru dalam blog: ekonancita.blogspot.com.
Mencoba untuk menangkap suara-suara yang berseliweran alias NGUPING. Dan berbonus
sejenis PANTUN dan PEPATAH setelah dalam blog ini juga tersaji
sejenis PUISI, CERPEN, FOTO- FOTO, ARTIKEL, OPINI, PROSA LIRIS, QUOTE, KISAH,
GRENENGAN, DIALOG, CELOTEH , SAJAK YUNIOR, SANDIWARA RADIO, CERITA KETHOPRAK
dan Tanda Baca!!)
MAKIN KE SINI KIAN NYARING TERDENGAR NARASI SEPERTI
INI:
JOKOWI (for Indonesia).
GANJAR PRANOWO (for Jawa Tengah).
BAMBANG SUKARNO (for Temanggung).
Ketiganya ibarat jalan tol untuk makin mempercepat laju
pembangunan.
Khususnya buat Temanggung, semacam berkah “trickle down
effect” !!
(arus cepat tetesan perhatian dari pusat).
“Jalan berdua di kebun kopi pada suatu pagi.
Sore harinya
berdebat tentang makna kata sikak.
Mereka bertiga hanya perlu satu periode lagi.
Sedangkan yang
lain baru akan start dan merangkak.”
DI
SUDUT FAKTA Edisi 02
PELAKOR,
PEBINOR, PENDAGOR, PEREKOR HINGGA BIBIR JONTOR
Kericuhan
dalam rumahtangga selalu dilahap menjadi santapan berita. Bila ia selebritis, semua
platform media memberitakannya. Akan menjadi kembang lambe pula, jika hal itu
menimpa tetangga atau kawan kita. Nafsunya sama: dijadikan bahan gosip
terkemuka, dari telinga ke telinga kebenaran berita semakin menjauh dari
peristiwa awalnya.
“Kenapa
dia to Mbak, kok ribut amat?”
“Jebul
bakul itu menjadi PELAKOR, Jeng. Perebut Laki Orang.”
“Niru-niru
di tv kali ya? Ada pula yang menjadi PEBINOR. Perebut Bini Orang.
Ngomong-ngomong yang nitip jajanan di warung ini apakah ada yang jadi
PENDAGOR?”
“Apa
itu, Jeng?”
“PENIRU DAGANGAN ORANG!!”
“Ada
Jeng, ada banget…. berarti sekaligus dia PEREKOR juga dong, ya?!”
“Apa
itu, Mbak?”
“PEREBUT
REZEKI ORANG!!!”
“Lari pagi bareng istri hingga taman
kartini.
Minum dawet sehabis pulang dari kantor.
Penampilan alim memakai pasmina terkini
Hobinya
ngegosip hingga bibirnya jontor.”
DI
SUDUT FAKTA Edisi 03
TIDAK HANYA DI PANGGUNG SEMINAR, DI POS
RONDAPUN PERIHAL HUTANG NEGARA TERDENGAR SERING DIBICARAKAN
Bahkan
sampai ada yang mengatakan “hari gini
warga di RT mana yang terbebas dari hutang? Negara mencotohi rakyatnya agar
berhutang sih.” Ketika Presiden JOKOWI tengah menyampaikan sambutan dalam
Rapimnas sebuah partai pun, sampai ada anggota dari partai itu yang
melakukan walkout. Ia protes mengapa
pemerintah belum juga bisa mengatasi utang luar negeri Indonesia.
“Ular
betina menjalar ke semak belukar .
Melata
di kebun dekat kolam renang pikatan.
Hutang
negara bisa mencekik dan menular.
DI
SUDUT FAKTA Edisi 04
PEPATAH
BARU UNTUK RAKYAT YANG SEDANG ber-PEMILU
“Biarkan
gajah bertarung dengan gajah.
Pelanduk jangan mau mati di tengah-tengah.
Sebagai
pelanduk, justru dianjurkan tertawa sambil
bertepuk-tangan
menyaksikan pertarungan-klise antar gajah”
(pelanduk=metafora
untuk menyebut rakyat)
Komentar
Posting Komentar